Hampir semua orang (baca: organisasi/perusahaan) sedang mengalami diskontinuitas teknologi yang selalu terjadi setiap kali ada pergantian paradigma dalam penciptaan kesejahteraan, terlihat dari struktur organisasi yang umumnya berbentuk hierarkhis, dimana arus informasi yang bersifat formal lebih banyak vertikal, bukan horizontal, dengan demikian, organisasi cenderung terkotak kotak sehingga daya integrasinya lemah dan akibatnya daya tanggap terhadap perubahan lingkungan pun menjadi lamban.
Disadari atau tidak, daya tanggap yang lamban terhadap kebutuhan pasar dan persaingan dalam banyak organisasi, hanya diatasi dengan komunikasi informal yang kebanyakan tidak mengikuti jalur formal yang ada, kegiatan – kegiatan sosial yang dilakukan oleh personalia antar departemen, dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan terhadap komunikasi horinzontal antar departemen, sehingga manajemen cenderung locked to the best way of doing anything artinya penerapan manajemen ilmiah hanya diarahkan pada pencapaian target efisiensi tetentu, penerapan sistem biaya standar didasarkan pada tingkat efisiensi yang dinilai mencerminkan praktik terbaik, sedangkan penyimpangan yang ada selama masih dapat ditoleransi maka manajemen tidak perlu khawatir, akibatnya manajemen tidak perlu bekerja lebih baik.
Di era informasi organisasi / perusahaan cederung untuk tidak berbentuk hierarkhis, melainkan berupa jaringan (network), dalam bentuk organisasi demikian ini, batas – batas departmen tidak lagi menjadi kendala komunikasi horizontal, hubungan antar manajer bahkan antar staf manajemen diantara departemen funsional menjadi hubungan antar kolega, bukan lagi hubungan atasan – bawahan, akibatnya, komunikasi semakin lancar sehingga kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan semakin cepat, dan dengan penerapan.
Teknologi Informasi yang terecana maka komunikasi antar fungsi yang terjadi dalam organisasi dengan struktur jaringan ini dapat terlaksana. Esensi yang mendasari proses organisasi bisnis di era informasi adalah “tidak ada cara terbaik dalam melaksanakan sesuatu, tetapi selalu ada cara yang lebih baik” akibatnya manajemen akan
selalu berupaya untuk melaksanakan sesuatu secara lebih baik dan upaya ini dilaksanakan secara berkelanjutan (terus menerus), standar yang dikenal sekarang adalah standar dinamis artinya target efisiensi manajemen yang ingin dicapai selalu direvisi untuk menjadi lebih baik atau bersifat moving target.
(http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/2010/MANAJERIALSeptember2008/4%20 %20%20STMIK%20AMIKOM%20YOGYAKARTA%20-%20DAMPAK%20PERKEMBANGAN%20TEKNOLOGI%20INFORMASI%20DALAM%20PROFESI%20AKUNTAN%20DAN%20IMPLIKASINYA.pdf).
Saran adalah kita dapat mengetahui apa saja yang menjadi pengaruh TI (Teknologi Industri) di dalam dunia manajemen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar